Monday, August 19, 2013

Riset: Pasangan yang Bahagia Berpotensi Jadi Gemuk dan Banyak Makan? [ BeritaTerkini ]


Jakarta – Anda mungkin telah mencoba segala cara untuk menurunkan berat badan agar selalu menarik bagi pasangan. Namun tampaknya, Anda tak perlu lagi cemas akan masalah berat badan. Karena menurut penelitian terbaru, berat tubuh yang meningkat adalah tanda pasangan yang bahagia dan nyaman dalam hubungan. Benarkah?

Penelitian itu dilakukan oleh Diet Chef yang menunjukan, orang-orang yang sedang bahagia akan makan lebih banyak. Sekitar 60 persen orang akan naik berat badannya ketika mereka berada dalam hubungan yang nyaman. Sekitar 62 persen orang mengaku naik berat badannya ketika berada dalam suatu hubungan, sementara 72 persen lainnya berpikir, bahwa pasangan mereka juga menambah berat badan.

Kebiasaan makan ini juga dipengaruhi oleh porsi makanan pasangan. 52 persen wanita mengatakan mereka sering makan dalam jumlah yang sama dengan kekasih mereka. 56 persen lainnya mengakui mereka makan dengan porsi yang jauh lebih besar dari biasanya yang terjadi karena penurunan aktivitas fisik.

Setelah memasuki hubungan yang menyenangkan, 30 persen pasangan mengatakan kegiatan utama mereka adalah bersantai dan menonton televisi. 20 persen pasangan lainnya justru menjadikan makan bersama sebagai kunci keintiman hubungan. Sementara itu, 66 persen pasangan menganggap mereka menghimpun berat badan berdua.

Izzy Cameron, Spesialis Nutrisi dan Manajemen Berat di Diet Chef mengatakan, “Survei ini telah mengungkapkan beberapa hasil yang sangat menarik, dan itu mengejutkan untuk melihat bagaimana orang puas akan dirinya ketika mereka berada dalam suatu hubungan.”

Kebiasaan makan ternyata juga berpengaruh pada risiko perceraian. Riset lainnya dilakukan oleh mydivorcepapers.com terhadap pasangan di Inggris. Hasil penelitian yang dikutip Daily Mail menjelaskan, makin berat bobot masing-masing pasangan, maka risiko bercerai juga makin minim.

Pasangan dengan masing-masing bobot antara 101 – 200lbs (sekitar 45 – 90 kg) yang dianggap sehat secara fisik, tiga kali lebih mungkin untuk mengakhiri pernikahan mereka dibanding dengan ukuran tubuh lainnya. Setidaknya, lebih dari 2.708 kasus, atau sebanyak 76 persen pasangan dengan berat yang pas memilih perceraian. Sementara itu, orang-orang dengan berat antara 201 – 250lbs (sekitar 90 – 113 kg) menyumbang angka perceraian hingga 493 kasus, atau sekitar 18,21 persen. Dan hanya 143 kasus perceraian atau 5 persen pasangan dengan berat di atas 250lbs, yang bercerai.

(als/kik)

Browser anda tidak mendukung iFrame


YOUR COMMENT